Monday 25 December 2017

Memaafkan dan Melupakan

Menjelang masa-masa menstruasi atau yang disebut masa PMS, dimana mood naik turun dan mungkin hormon yang mengatur tentang kegalauan lebih dominan, juga berlaku pada saya. Tanda-tanda paling terlihat ketika saya akan memasuki masa menstruasi adalah kondisi dunia tiba-tiba menjadi mellow, sendu, dan harus ada yang ditangisi. Ya, namanya masalah atau trigger untuk memancing suasana hati itu pasti ada, tapi mungkin cara menghadapinya yang akan berbeda, salah satunya, untuk saya, sangat dipengaruhi oleh mood.

Berbicara satu kejadian hidup, mungkin semua orang memiliki cara menghadapi yang berbeda-beda. Kalau saya pribadi memang lebih baik 'dimuntahkan' melalui curhat atau tulisan. Menurut sebagian memang lebay, sok bijak atau pencitraan, Tapi whatever lah, mungkin mereka punya cara lain dan tidak mau mengakui bahwa ada orang lain dengan cara yang berbeda dari dirinya. Tulisan menurut saya membuat saya lebih dapat memahami dan memaafkan suatu hal. Paling tidak isi hati bisa saya curahkan melalui tulisan yang bisa saja, hanya saya yang memahaminya. Saya suka kalimat romantis, saya suka rasa yang ditampilkan dalam suatu bahasa atau tulisan. Itu saya, mungkin anda tidak.

Menyambung dengan urusan saya dalam masa PMS dan curhatan saya dalam tulisan ini adalah permasalahan atau tepatnya bisa dibilang suatu 'ujian', datang lagi kepada saya. Sulit diceritakan secara detail karena ini tidak sepatutnya diceritakan secara gamblang. Tapi pada intinya, untuk saya, ini menyakitkan. Pada dasarnya, mungkin jika ini terjadi saat saya dalam kondisi 'normal', saya hanya akan marah dan kesal. Tapi, salahnya dalam kondisi dimana mood atau suasana hati saya dalam kondisi sangat mellow, hasilnya? i'm crying a river T___T, dimana air mata ga bisa ditahan meskipun kamu udah berulang kali mencegahnya kelihatan dari orang lain. Menyembunyikan air mata itu lebih susah dari menahan tawa loh, trust me!

Permasalahan ini amat menyakitkan buat saya, harus mengetahui satu hal yang seharusnya lebih baik saya tidak tahu, tapi karena keKEPOan saya, semua menjadi lebih jelas dan menyakitkan. Percaya deh, ini menyakitkan sekali buat saya. Mau cerita ke siapa juga bingung, karena saya sekarang bukan manusia bebas seperti dahulu lagi. Terlalu banyak tanggung jawab di pundak saya yang seharusnya saya simpan sendiri. Mungkin inilah dibilang kenapa manusia bisa meninggal karena tertekan, karena mereka tidak mampu menahan bebannya sendirian. 

Memaafkan memang mudah, namun melupakan itu yang sulit. Di hati sudah sangat memaafkan, tidak ada dendam lagi. Tapi jika teringat kembali, hati yang disayat pun bisa perih kembali, hasilnya? air mata tanpa sebab keluar lagi. kenapa tanpa sebab? karena menurut orang lain ini tanpa sebab, yang hanya tahu penyebabnya adalah pikiran dan perasaan saya. Siapa suruh buat mengingatnya lagi? toh, mau marah pun kamu gak bisa, mau pergi pun kamu gak akan mampu. Mungkin saya memang sudah memaafkan, tapi tidak akan pernah bisa lupa. Karena kecewa, itu penyebabnya.

Thursday 31 August 2017

Travel to -- Pulau Sabang

Well, awalnya saya bukan traveler sejati yang suka jalan-jalan ala backpaker, bukan penikmat alam dengan semua jerih payah ala traveler. I do love nature! i love it sooooo much!! tapi karena ga suka ribet, jadi saya lebih suka menikmati alam yang ga susah dijangkau dan gak begitu sulit untuk menuju kesana. Endel ya? memang kok hahah kan sudah dibilang saya bukan traveler sejati wkwkwk

Selama ini saya selalu jalan-jalan bersama keluarga, jarang atau hampir tidak pernah bersama teman-teman atau mencoba solo traveler. Pengalaman jalan-jalan tanpa keluarga yaitu saat ke jogja satu tahun yang lalu di usia 23 tahun. Walaupun masih menggunakan bantuan travel guide, but i was feeling the real nature for the first time, eits tunggu dulu, saya tidak camping di hutan atau hiking ke puncak mahameru kok, tapi saya cuma ikut cave tubing dan jalan ke beberapa spot alam. Tapi itu sudah merupakan pengalaman yang amat sangat berharga buat saya. Kapan lagi kan bisa dapat kepercayaan dari orang tua untuk jaga diri untuk pergi traveling tanpa orang tua.

Tapi dalam tulisan kali ini saya belum akan bercerita tentang jogja. Saya ingin bercerita tentang indahnya pulau sabang. Well, saya gak lama memang disana, hanya one day trip. Tapi pantai disana superrrr indaaaah. Sempat menyesal juga kami gak mendapatkan kesempatan menginap dan snorkeling disana akibat ketidaktahuan kami akan keindahan pulau sabang. Well, kami ke banda aceh juga dalam rangka dinas orang tua saya sekaligus menemui beberapa kolega disana. Fyi, saya pernah tinggal di banda aceh selama satu tahun lamanya, sewaktu ayah saya mendapatkan beasiswa s2 disana. Lamanya memang hanya satu tahun, tapi aceh akan selalu jadi memori masa kecil saya. Selain pertama kali pengalaman sekolah saya disana, kami masih meninggalkan keluarga jauh yang baiiiik banget di sana. Banda Aceh is always like a home for us!

Jadi di sela-sela kegiatan, kami diajak kolega untuk one day trip ke pulau sabang, awalnya hanya untuk ke KM 0 barat Indonesia di pulau sabang. Dan saya iseng saja bilang kalau 'pantai di sabang bagus loh', dan akhirnya masih ada waktu lebih, si kolega dan keluarga mengajak kami istirahat di pantai sambil makan siang. And it's soooo beautiful. 'Masya Allah' berulang kali keluar dari mulut saya secara spontan. Maklum, melihat pasir putih dan air yang layaknya crystal clear baru pertama kali dalam hidup saya. Selama ini saya hanya melihat di tv atau instagram saja. And now, i look at it with my own both eyes!!!



me and welcome to Weh island sign 
@ Pelabuhan Kota Sabang


view di perjalanan menuju titik 0 kilometer dan menuju pantai Iboih

crystal clear water di Pantai Iboih, Kota Sabang.


crystal clear water di Pantai Iboih, Kota Sabang (1)


 crystal clear water di Pantai Iboih, Kota Sabang (1)
saking jernihnya sampe karangnya terlihat jelas. LOVE THIS!!


 
 crystal clear water di Pantai Iboih, Kota Sabang (3)
Ikan juga terlihat jelas saking jernihnyaaa. Siapa yang ga tahan pengin terjun berenang? aaaakk!!!!

 what a blue clear water!!!

 The real beauty of kota sabang!


Tadabbur Alam. Menikmati dan mensyukuri nikmat dan ciptaanNya.

Lagi ada yang latihan mau diving tuhh wisatawan manca negara.

Oh iya, yang masih bingung, menurut informasi guide-nya, pulau ini jika dilihat dari atas memang berbentuk seperti huruf W, sehingga di sebut pulau Weh atau Weh Island. Nama pulaunya memang pulau weh, tapi kota disini yang namanya kota Sabang. Kabarnya juga, sebetulnya pulau ini bukan pulau paling barat Indonesia, tapi ada lagi yang lebih barat, hanya saja tidak berpenduduk atau hanya dihuni oleh para abdi negara yang menjaga ujung barat Indonesia disana. Jadi. karena ini yang terjangkau akhirnya titik 0 km indonesia pun tugunya dinobatkan disini. 

Tugu 0 km barat Indonesia, masih dalam perbaikan.


Tanda bahwa anda sudah berada di kilometer 0 Indonesia bagian barat.


Sedihnya, seperti yang saya sudah jelaskan di atas, kami kami atas dasar ketidaktahuan akan indahnya kota dan pantai di sana. Jadi, kami datang tanpa persiapan apapun hiks. Saya jadi kehilangan kesempatan pertama kalinya untuk snorkeling dan menginap di resort pantai yang bagus seperti ini, karena kami sudah beli tiket kembali ke banda aceh dan besok paginya sudah harus pulang ke rumah huhuu. Kalo jadi laki-laki sih lihat pantai bagus gini, tinggal beli celana pendek dan renang deh, tapi karena keribetan saya sebagai perempuan, diharuskan untuk mengurungkan niat nyebur di air yang super jernih ini hiks. Okee, mungkin lain kali waktunya saya kembali untuk jalan dan menikmati pantai disini sampai puas. Keinginan untuk ke maldives nanti-nanti aja deh. Indonesia juga punya pantai yang ga kalah sama maldives, kok!! I LOVE INDONESIA!! I LOVE SABANG!! 😍😍😍😍

sertifikat kunjungan ke titik 0 km barat Indonesia



The last, kamu bisa ambil sertifikat yang menyatakan bahwa kamu pernah ke titik 0 km barat indonesia yaa. Kalo anak traveler pasti wajib banget nih, siapa tau next time bisa ngumpulin yang titik 0 km di sebelah timur kaan hehe. Ini cuma buat kenang-kenangan yaa gak bisa buat kenaikan pangkat hahahahah 😄😄



p.s: all of my photos are taken by Samsung S6 phone camera, yaa. NO EDIT AT ALL!! maafin kalo agak-agak ga jelas heheu.  Tapi, you should watch it with your own eyes! Best experience ever!! 💕💕

Wednesday 23 August 2017

Review: 1-Day ACUVUE MOIST Contact Lenses

Haloo, ini review kedua sayaaaa!! Mau cerita tentang something that saves my life!! Makasih ya Allah sudah memberi ilmu pada orang bikin produk ini hahaha. 

      Jadi, sekitar tiga tahun yang lalu, saya dapet sebuah musibah. Kenapa saya bilang musibah? karena ini mengganggu banget dan bikin saya sedih hiks. Mungkin gejala ini sudah terjadi beberapa bulan terakhir tapi saya gak sadar. Tiba-tiba migrain saya lebih sering kambuh, cepet pusing, mata cepet capek dan berasa burem gitu tiap baca atau lihat jauh. Saya juga jadi  lebih sensitif sama cahaya dan sering pusing tiap main ke mall, ke food court Malang Town Square yang banyak cahaya warna-warni gitu kan. Saya cuma berpikir ada yang salah dengan mata saya, mungkin kurang vitamin atau cuma gejala mata lelah. Jadi saya berusaha terus aja makan wortel dan sayur-sayur. Tapi berhubung saat itu sedang menggarap skripsi, saya ga bisa jauh-jauh dari laptop. Waktu itu saya juga lagi addict banget sama per-korea-an, jadi saya juga ga bisa lepas dari handphone dan laptop untuk nonton drama atau variety show korea huhuhu

     Jelang beberapa bulan, kalo lihat jarak jauh atau nonton tv yang jauh dari saya kok gak nyaman lagi. Saya masih denial kalo mata saya sepertinya mulai minus, karena 4 tahun terakhir kuliah, saya masih punya mata yang paling sehat dan jelas dibanding temen-temen deket saya. Bisa tiba-tiba minus gak kepikiran sama sekali buat saya. Bukan apa-apa, saya gak mau pake kacamata, ribet aja gitu pokoknya. Tapi yaa manusia berencana, Allah yang menentukan sih yaaa ahahaha, temen deket saya pun ikut kasian liat saya yang suka ngeluh, bolak balik nyuruh saya periksa mata, takut-takut minus atau silinder katanya. Awalnya saya masih denial kalo mata saya minus, tapi akhirnya saya menyerah karena saya udah ngerasa ga kuat lagi kalo liat laptop atau liat jarak jauh. Saya pun cek ke dokter mata daaaan.... jeng jeng, mata saya minus hiks tapi alhamdulillah ga ada silinder. Kanan minus -0,5 dan kiri 0,25. Saya akhirnya bikin kacamata kalo-kalo perlu kayak buat kuliah, tapi masih lepas pasang, karena minusnya belum terlalu tinggi yaa. Mulai kuliah s2 saya mulai sulit untuk lepas dari kacamata, khususnya saat liat papan tulis di kelas, akhirnya saya mulai membiasakan untuk menggunakan kacamata di kelas, dan lepas saat di luar. Tapi lama-lama sepertinya minus saya semakin naik dan sampai sekarang ga bisa lepas banget dari kacamata huhuu. Saya sekarang pun jadi manusia dengan kacamata. 

     Saya percaya kalo memang ada orang yang bagus kalo pake kacamata, bahkan mereka ga minus pun pake kacamata buat gaya, tapi ada juga yang dasarnya ga cocok pake kacamata huhuu, kayak saya hiks. Untuk sehari-hari saya sih udah mulai biasain pake terus, di paksa aja pede nya. Tapi kadang di waktu-waktu tertentu saya merasa repoooot banget kalo harus pake kacamata, apalagi seperti di acara kondangan, party, atau acara resmi dengan kebaya saya masih ga pede tuh pake kacamata, lalu solusinya? ya lensa kontak atau contact lense!!! 

     Karena belum terbiasa menggunakan contact lense sebelumnya, saya mau pake aja bisa memakan waktu satu jam hahaha pake acara pedih dulu, takut-takut, susah banget nempelnya, atau tiba-tiba si mata merah -_____- belum lagi rasa ga nyaman di mata, jadi saya bisa cuma pake 1-2 jam lalu udah saya buka. Ditambah saya merasa cuma cocok pake yang diameternya lebih besar dari ukuran normal (doll eyes), kalau pake ukuran biasa suka gatel dan ga nyaman huhuu. Mata juga berasa diganjel gitu hahahaha. Saya sebenernya ga suka contact lense yang warna-warni karena tujuan saya bukan buat gaya, tapi membantu penglihatan saya yang udah minus. Tapi pake yang bening pun saya ga cocok, gatau kenapa. Sempat bertahan beberapa bulan pake contact lense doll eyes yang warna hitam dan cokelat dengan ketidak-natural-an ini haha akhirnya saya mutar otak untuk coba contact lense yang lebih branded dan sehat. Demi keamanan dan kenyaman mata sih pertimbangannya.

     Sempat baca beberapa review, tapi pilihan saya jatuh ke ACUVUE. Di website sih dibilangnya lensa kotak ini didesain dengan teknologi tinggi, ringan di mata, steril, dan durasi pemakaian tahan hingga 8-9 jam. Saya akhirnya memilih untuk mencoba yang 1-Day atau contact lense yang sekali pakai buang aja. Karena jika yang bisa digunakan berulang kali, tentu lebih susah perawatannya agar tidak iritasi dan tetap bersih, selain itu expired-nya, hanya selama satu bulan. Toh, saya gak tiap hari kan pake contact lenses, hanya ketika ada event tertentu saja. 

 Begini tampak depan 1-day ACUVUE MOIST

       Oh iya, ACUVUE ini jenisnya macam-macam ya, bisa di cek di websitenya https://www.acuvue.co.id. Nah, saya pilih jenis yang MOIST karena seperti yang sudah diceritakan tadi, mata saya cenderung sensitif dan cepat iritasi untuk benda-benda asing yang mampir ke mata. Teknologi LACREON® dalam membuat contact lense ini menciptakan bantalan yang tahan lama menjaga kelembaban, dan lensa ini juga membantu menjaga salah satu protein yang paling berlimpah dalam film air mata agar tetap keadaan alami untuk mencegah "iritasi". Nah, dari awal sih saya udah yakin banget dengan lensa yang ini. Waktu browsing harganya sih memang rata-rata diharga yang sama ya, di atas 300 ribu. Tapi isinya yang terdiri dari 30 lensa, saya pikir ga terlalu masalah sih, toh berarti bisa 15 kali pakai dan tetap steril karena selalu baru. Dibanding saya beli yang harga 100ribu, iya sih masa pakainya 6 bulan, tapi karena saya yang ga terlalu telaten dalam merawat contact lense-nya, kadang lupa gitu ganti airnya saat lagi sibuk dan ga ada event apa-apa, akhirnya beli lagi deh karena yang lama sudah agak rusak, karena bahaya juga kan kalo di pake di mata. Sekali lagi, mata saya sensitif dan gampang iritasi huhuu.

Bentuk isi dari kemasan ACUVUE 1-Day Moist


Bentuk kemasan contact lenses menghadap depan


Tampak dekat kemasan contact lenses 1-Day Acuvue Moist.

      Jadi, di dalam kotak kemasannya ada kemasan lagi yang di segel rapi dan berisi si contact lense dan airnya. Persis seperti saat kita beli contact lense yang baru, sebelum dimasukkan ke dalam tempatnya. Segelnya amat sangat rapat, jadi air di dalamnya ga bakal tumpah, Namun tetap hati-hati saat merobek pembatas antara satu lensa dengan lensa lainnya ya, takut kertas penutupnya malah ikut kesobek. 

      Lensa kontak ini memiliki kandungan kadar air 58%, jadi memang cukup banget untuk tetap bikin mata kita 'bernafas" meskipun sedang menggunakan lensa kontak. Gak bikin cepat capek dan iritasi. Belum lagi bahan lensa kontaknya yang super lembut, berasa gak pake contact lense nih. Saya juga prefer menggunakan kontak lensa ini saat sedang olahraga outdoor seperti lari di tempat terbuka, dan juga saat traveling karena terlalu repot menurut saya untuk menggunakan kacamata. Baca beberapa review juga disebutkan kalau 1-Day Acuvue Moist ini bisa dipake untuk kegiatan seperti renang atau snorkeling, tapi tetap menggunakan kacamata renang yang ketat ya, supaya air tidak masuk ke mata. Saya pribadi belum pernah mencoba sih, masih rada parno aja berenang pake kontak lensa meskipun merek yang bagus dan tetap pakai kacamata renang. 

Tampak belakang box 1-Day Acuvue Moist

      Bagian belakang berisi lengkap mengenai isi, petunjuk dan call center produk ACUVUE jika ada keluhan. Oh iya, kontak lensa ACUVUE ini tidak di jual sembarangan yaa, memang sedikit susah di cari, hanya ada di optik-optik besar seperti Melawai, Seis, dll. Kalau saya sendiri beli ini di Optik Melawai Margocity Mall Depok, dengan harga 395.000 rupiah. Mungkin buat kamu yang memang menyisihkan gaji atau uang jajannya untuk  lensa kontak tiap bulannya, tentu bisa banget pake lensa kontak ini tiap hari kalo memang pekerjaan kamu tidak memungkinkan untuk pakai kacamata, atau kalau kamu masih gak pede pake kacamata. Karena memang lensa kontak ini diklaim untuk bisa dan aman digunakan setiap hari. Apalagi tiap hari pakai kontak lensa baru, tentu membuat kekhawatiran berkurang dong :) Atau jika kamu memang butuh untuk pakai tiap hari, bisa pakai jenis ACUVUE contact lenses yang bisa dipakai berulang kali yaa. 

Keterangan besaran minus dan date of expired dari contact lenses ini 
sangat mudah ditemukan di sisi Box

     Terakhir, lensa kontak ini menyediakan hingga minus yang sangat tinggi ya. Saya pribadi menggunakan Acuvue -1,75 karena mempertimbangkan minus kedua mata saya. Maklum, terlalu mahal buat saya untuk beli dua jenis, mungkin lain kali saat sudah punya uang lebih yaaa huhuu. Jadi, saya diajarin mbak-mbaknya untuk sementara ambil tengahnya dulu, berhubung mata kanan saya terakhir -2,00 dan mata kiri -1,00 jadi saya ambil -1,75 untuk mengimbangi keduanya. Alhamdulillah sejauh ini belum ada keluhan lagi selama menggunakan kontak lensa ini. Tentu seneng banget dong udah ketemu produk yang cocok, saya pun gak pernah bingung lagi tiap lebaran, acara keluarga, kondangan, saat olahraga outdoor ataupun saat traveling. Bikin kita lebih percaya diri dan tentunya aman dan nyaman di mata, jadi makin pede deh. 1-DAY ACUVUE MOIST SAVES MY LIFE :) 



1-Day Acuvue Moist 
+ + +
> Di desain khusus untuk mata yang mudah iritasi dan sensitif
> Tekstur kontak lensa super lembut, sehingga sangat nyaman di mata
> Mudah digunakan (mudah saat dipasang dan di lepas)
> Selalu steril dan bersih karena hanya satu kali pakai, dan buang setelah di pakai
> Dapat digunakan hingga +- 8 jam tanpa harus meneteskan air contact lense lagi
> Tidak perlu perawatan ekstra karena hanya satu kali pakai

- - -
> Harga cukup tinggi
> Tidak bisa digunakan berulang kali (pemakaian terbatas)
> Hanya dijual di optik kota besar dan optik-optik tertentu

Monday 21 August 2017

Review : The Face Shop Oil Control Sun Cream

     Well, ini review pertama saya, gak mencoba jadi beauty blogger sih, karena gak secantik dan punya pengalaman banyak juga masalah kosmetik, but really this product bikin bener-bener pengin review karena AJAIB banget. karena apa? it's really saves my life di tengah kebingungan selama hampir 5 bulan terakhir ini. 

     Dimulai dari lepas dari krim dokter sekitar 2 tahun yang lalu, karena kuliah udah selesai dan pindah di kota yang baru ga ada cabangnya hiks. Udah coba dokter-dokter yang lain tapi sedihnya ga ada yang cocok. Jadi bisa dibayangin selama 1,5 tahun saya bolak balik nyoba produk baru, dari kulit wajah yang selama 4 tahun mulus, jerawat jarang muncul dan kulit wajah di kategori normal jadi kusam, hitam dan berjerawat. Pernah pake skin care yang sepaket harganya selangit buat mahasiswa kayak saya yang bulanannya gak seberapa, eh, setelah pake satu bulan malah gak cocok blas, malah jerawatan parah dan kulit jadi item hiks. Sedih banget ga sih? dan sampe sekarang saya gak mau tuh deket-deket ama itu skin care yang katanya herbal dan banyak di mall-mall. Gak nyalahin sih, tapi mungkin di kulit saya aja yang ga cocok ya.Walopun katanya itu kondisi sedang breakout tapi kalo separah itu siapa sih yang tahan huhu. Krim dokter dari klinik yang paling terkenal se-indonesia sampe yang racikan praktek dokter saya coba ternyata juga ga memuaskan, sempet sih mau lepas dari krim dokter karena udah cape aja, tapi kalo keluar rumah dengan muka polosan aja ga pede dong. Akhirnya, kembali lah ke dokter yang lama jaman S1 di Malang dulu, tapi cuma bertahan 3 bulan karena capek juga sih, berasa ga cocok lagi aja, karena mungkin ketika sudah waktunya konsultasi dan ganti nomor krim tapi ga memungkinkan karena beda provinsi dan sepertinya berbeda juga dari segi lingkungan sama cuaca Malang sama Depok lah yaa. Akhirnya sempet polosan pake bedak doang selama 2 bulan kalo keluar rumah, dan mulai nyari skin care aja gitu kayak masker sama facial wash yang kira-kira netral aja ke semua jenis wajah. Sempet sebel juga tiap liat kaca, karena you know lah pasti beda antara kulit yang dirawat sama yang enggak kaan. Jerawat dimana-mana dan berasa kusam banget. Tapi apa daya saya sudah memantapkan diri untuk stop dulu pake krim-krim dan lebih fokus ke skin care aja (sekarang juga lagi exploring dan baca-baca review skin care yang oke buat di coba).

    Waktu eksplor mengenai skin care, kepikiran juga buat cari base sebelum bedak yang at least bisa proteksi kulit kita dari sinar UV matahari kan. Selain bisa bikin kulit makin item, bisa bikin rusak kulit dan resiko kanker juga. Serem doong. Waah langsung deh puter otak gimana caranya cari sunscreen yang cocok di wajah. Baca-baca review akhirnya nemu beberapa review sunscreen yang kira-kira deket belinya dan terjangkau (kalo saya sih pribadi juga nyari yang bisa dipake renang berhubung saya hobi banget renang di pool yang outdoor). Dulu sempet pake sunscreen merek in*z karena nemu pertama itu dan liat reviewnya lumayan oke. Tapi ternyata pemirsaaa, saya cuma tahan pake dalam satu minggu. Di kulit saya jadi rasanya berat dan gatel gitu. Ditambah berminyak banget di muka saya yang akhir-akhir ini kategorinya jadi kulit kering. Lalu, saya coba pake niv*a yang ternyata juga bikin berminyak dan gak terlalu cocok buat daily sunscreen kalo di kulit saya. Belajar dari kedua sunscreen yang sekarang terbengkalai aja dan lagi nyari siapa yang mau nampung, saya pun mulai nyari produk-produk yang banyak punya review bagus dan ketemulah produk kosmetik dari korea yang katanya kece badai. Dulu di mall depok sering lihat sih gerainya, tapi ga pernah masuk karena denger-denger sih harganya mehong ahahah

     Tapi produk yang satu ini, ketika baca ada embel-embel Oil control nya, mulai tertarik deh. Secara harga memang lebih mahal dari produk-produk sebelumnya, tapi kalo liat review dan kandungannya, kalo menurut saya worth it sih.



    Tuh bisa dilihat kandungannya, ada Tea Tree Oil dan Aloe Vera Gel. Kalo saya pribadi sih tertarik banget karena memang tau kalo Tea Tree bagus banget buat kulit wajah yang cenderung berjerawat kayak saya dan Aloe Vera nya bisa ikut melembabkan kulit wajah saya yang kadang-kadang kering ga jelas gini. Dan yang pasti berdasarkan namanya jadi berfungsi utama untuk menahan sinar UVA dan UVB dari matahari, Kalo saya sih cukup untuk jadi base atau dasar sebelum bedak untuk daily make up saya, karena memang ga terlalu suka yang ribet. 

     Hasilnyaaa? sudah 3 minggu nih pake ini hihiii. Mungkin buat beberapa orang masih terlalu dini ya buat bilang ini produk cocok, tapi menurut saya ini kemajuan banget. Sudah 3 minggu pake ga ada keluhan dan tiap ngaca berasa aja ga semakin item dan kusam akibat terlalu banyak terpapar sinar matahari. Buat renang udah coba beberapa kali juga ga ada keluhan heboh gitu. Sun cream ini dalemnya warna putih tapi ga bikin muka jadi bagong gitu (if you know what i mean).  Jadi tetap menyatu, meresap dan kembali ke warna asli kulit, tinggal dibedakin deh hehe, jadi bukan tebel dan covering kayak foundation yaa. Buat saya yang suka penampilan natural ini oke banget, sekali lagi ga bikin kayak bagong yaaa hahaha soalnya pernah baca suncream mana gitu yang langsung bikin putih abis dipake saking efek putih dari krimnya hahha tapi balik lagi tergantung selera masing-masing yaaa :)

     Kalopun wajah saya semakin sore makin jadi berminyak, suncream ini ga bikin wajah oily banget, dan sejak pake ini saya ngerasa ga terlalu parah gitu jerawatnya. Jerawat gede-gede yang biasanya mampir jadi berkurang intensitas mampirnya. Dan yang pastiiii, ga berat di wajah dan ga bikin iritasi. Masih nunggu hasil untuk 2-3 bulan ke depan niih. Semoga selalu cocok dan mengakhiri pencarian saya dalam mencari pasangan hidup, eh salah, mencari sunscreen maksudnya hehehehehehheehehe maap garing :/ 



+ + +
> Ga oily di wajah
> Cepat meresap di kulit
> Ga berat / hasil natural
> Proteksi UVA dan UVB oke (sejauh ini saya pake dalam waktu +- 6-7 jam)
> Kandungan Krimnya bagus untuk perawatan kulit (tea tree & aloe vera

- -  -
> Sulit dijangkau, The Face Shop cuma ada di kota besar atau beli melalui sistem online
> Harga 100ribu ke atas

Saturday 19 August 2017

Passion

Bicara tentang passion, semua orang pasti punya lebih dari satu. Seperti saya, kalo ditanya passion, entah karena punya passion yang banyak atau justru saya sendiri bingung dengan passion saya itu apa hahaa. Saya pengin bisa masak, saya pengin jadi traveler, saya pengin bisa jahit dan mendesain baju sesuai style saya sendiri, saya pengin les vokal, jadi tenaga pengajar dan pengin jadi relawan yang bisa bantu memajukan pendidikan di desa tertinggal. Tapi yang sedih, passion pun jadi tinggal kenangan saja, maksudnya di kondisi seperti ini saya sudah terlalu muluk-muluk untuk mengejar semua passion saya tadi. Jadi sekarang kita coba kerjakan yang termudah dan bisa terjangkau. Well, mungkin terlalu klise jika isi blog saya semuanya tentang pemikiran atau curhatan hati saya. Ternyata saya gak sehebat itu untuk menuangkan pemikiran saya ke dalam sebuah tulisan yang realistis. Jadi, mari kita mulai dengan mencari dan mencoba passion termudah. Sepertinya memulai dengan tema ringan yang asyik bisa juga kali yaaa, mungkin bisa kita mulai dengan pengalaman traveling yang pernah saya lakukan, atau review tentang suatu tempat atau barang, atau jugaaaaa tentang percobaan memasak yang banyakan gagalnyaaa? hahaha let's see what's next yaaaa 😆😆😆

Sunday 30 July 2017

rencana?

Semua dalam hidup bisa aja berubah, even at the last minute. Cerita temen kuliah dulu yang dibatalin nikah sama calonnya dalam H-2 minggu, kejadian di jakarta kemarin tentang pelantikan jabatan yang keputusannya berubah hanya dalam waktu H-6 jam, pertandingan-pertandingan dalam olahraga misalnya yang tiba-tiba membuat skor berubah, temen yang bulan kemarin abis galau tiba-tiba bulan ini sebar undangan nikah, orang yang kemarin baru kita ajak ngobrol namun hari ini kita dengar kabarnya udah meninggal dunia, dan lain sebagainya. Iya sih, bukan bener-bener pada menit-menit terakhir, tapi terjadi secara mendadak tanpa kita harapkan atau sadari sebelumnya kan?! apalagi kalo kejadiannya gak mengenakkan untuk kita. Itulah kenapa manusia cuma bisa berencana, tapi Allah yang menentukan, semuanya bisa aja terjadi kalo Allah udah bilang ini belum watunya seperti apa yang kita inginkan.

Tapi semua ada hikmahnya. Mungkin aja belum kita rasain sekarang secara langsung, tapi sehari, seminggu, sebulan, setahun atau bahkan beberapa tahun kemudian. Allah tau mana yang terbaik buat hambanya, tinggal kitanya aja yang mau positive thinking atau enggak. Seperti perbincangan dengan teman-teman kampus beberapa hari lalu melalui facebook, terkadang memang ada hal-hal di luar nalar, kuasa dan kekuatan manusia di dunia ini. Kalo dipikirin, akal manusia gak bakalan bisa sampe, bisa gila kalo terus-terusan di pikirin. akhirnya, saya pun menyimpulkan mungkin inilah salah satu gunannya Iman. Iman artinya percaya, apapun agama kita, kita harus percaya bahwa ada mega super power lainnya yang mengendalikan kita dan di luar kekuatan kita sebagai manusia, yaitu Tuhan. Selain sebagai pegangan jika kita punya masalah yang amat sangat berat, iman bisa kita gunakan juga agar hati kita lebih tenang. Terkadang memang berserah kepada Dzat yang tidak terlihat lebih baik dibanding berserah kepada manusia yang notabene nya sama aja dengan diri kita dan bikin kecewa. Makanya dengan Iman kita ga perlulah mikirin kejelekan orang lain, menganggap semuanya negatif, bertindak jahat dengan orang lain, iri dengan orang lain, toh kita PERCAYA aja dengan keimanan kita bahwa ada Allah atau Tuhan yang ada di sekitar kita, selalu mengiringi jalan kita dan memilihkan yang terbaik untuk kita. Tenang, semua ada hikmahnya, tinggal kita aja yang memilih mau jadi orang jahat, atau yang damai-damai aja di dunia ini.

Friday 21 July 2017

Cerita tentang si Bagus~

Cerita hari ini mengenai diskusi ummi-ummi atau guru-guru di Taman Kanak-kanak tempat saya magang. Mereka mulai diskusi dan bercerita mengenai anak-anak didik baru yang pola tingkah dan kepribadiannya macam-macam. Anak A begini lah, yang B begini dan C begitu. Memang, ketika bekerja yang berhubungan dengan manusia, pasti bakal nemuin hal yang berbeda-beda mengenai satu orang dengan orang lainnya, kalo di Ilmu Psikologi, balik lagi ke jurus-andalan-ilmu-dasar kami, individual differences. Tapi bedanya, kalo si ummi-ummi lebih suka ngomongin anak secara terang-terangan atau di depan si anak, mungkin sudah kebiasaan, kalo saya lebih suka menahan dan memperhatikan diam-diam. Bukan berarti saya gak heran, tapi anak psikologi memang gak boleh gampang heran dan sudah terlatih untuk gak heran liat yang aneh-aneh 😂 Ga sehat juga kan kalo kita ngomongin anak di depan anaknya itu sendiri hehe

Sudah terbiasa dengan studi kasus dan tugas-tugas mengenai observasi, belum lagi banyak teori yang sudah dibilang banyak hal yang mempengaruhi manusia, sebetulnya yang lebih menarik bukan di bagian si anak ini aneh dan lucu, titik. No! Kami terbiasa untuk mengamati dan mencari tahu kenapa sih si anak begini atau begitu. Sudah kebiasaan aja untuk memahami dan tidak men-judge kalo anak ini begini-begono karena kemauannya dia, namun akibat lingkungan ada di sekitarnya. Nah, kalo kita biasa bicara tentang anak usia 3-5 tahun, jadi lingkungan terdekatnya siapa? Yap, keluarga, dan pastinya orang tua. Mungkin saya cuma bisa berteori, namun masalah pendekatan dan pengajaran saya butuh bantuan dari ummi-ummi, jadi pasti ini akan kami diskusikan lebih lanjut di ruangan kantor kami yang berukuran 4x4 dengan toples menggunung isi jajanan 😅😅

Balik ke masalah anak, sebagai contoh ada si anak, sebut saja namanya Bagus (nama samaran). Akhir-akhir ini jadi pusat pembicaraan ummi-ummi karena perilakunya yang unik. Pertama masuk sekolah dia tipe dengan tempramen slow to warm up. Susah bergaul dengan temannya, masih ditungguin ibunya dan susaaaaaah banget diajak ngomong. Betul-betul mematung ketika dia ga ngerasa nyaman. Hari kedua belum mau ikut menyanyi seperti anak lainnya, masih ditemenin ibunya sampe pulang. Diajak ngobrol masih ga ada suara sama sekali. Hari ketiga juga masih sama, disuruh belajar nulis tapi gamau pegang pensil sama sekali, masih belum ikut nyanyi tapi ketika bermain sudah ada suaranya sedikit-sedikit. Hari keempat dan kelima, sudah mau ditinggal ibunya, sudah mulai jawab tapi dengan suara yang pelan dan kosa kata yang patah-patah dan lambat, ikut nyanyi tapi delay, maksudnya ketika anak-anak yang lain selesai jawab nyanyian, dia baru ikutan jawab. Selain itu, yang cukup menonjol, motorik halus Bagus masih jauh terlambat dibanding teman-teman lainnya yang sudah aktif. Motorik kasar cenderung memaksa dan spontan. Gerakannya lambat dan ekspresinya cenderung datar. Ummi-ummi, yang notabene-nya ngajarin si anak langsung, ngeliat dia berbeda dengan teman-teman yang lain langsung komentar dong. Mungkin maksudnya gemes karena si anak ini lucu dan unik, saya kadang-kadang menimpali juga namun dengan menghubungkan kondisi si anak dengan perilaku orang tuanya yang juga 'cenderung menonjol' tiap antar atau jemput si Bagus di sekolah. Hukum alamnya memang biasanya begitu, perilaku anak yang unik biasa ga jauh-jauh dari orang tuanya yang juga ga kalah unik, kayak kasus si Bagus ini.

Si Emak Bagus (sebut saja begini untuk menyebut emaknya Bagus), duuh tipe emak-emak yang sukaaa banget ngomel, hobi ngobrol dan cerewet abis. Meskipun kalo cerita masih ketawa-ketawa atau niat bercanda, tapi kadang bikin saya yang denger mesem-mesem sendiri. Mungkin kalo temen sebaya udah saya marahin itu, tapi berhubung saya guru magang dan jauh lebih muda, jadi saya pikir ada prosedurnya untuk mengajak si emak bagus berdiskusi. Misalnya nih ya, si anak kan motorik halusnya masih lambat banget, seperti memasang kaus kaki dan sepatu bisa tiga kali lipat lebih lama dibanding teman-temannya, gatau apa si Emak malu atau gusar liat anaknya lama begitu bukan dibantu pelan-pelan tapi malah ngomeeel aja, kayak 'emang begitu si Bagus mah, lelet sih!', atau 'di rumah juga gitu bisa setengah jam masang sepatu aja, kebalik-balik lagi', atau 'emang males dia ini ummi, disuruh masang gini lamanya minta ampun, lelet banget, suka sebel juga saya!'. Sedihnya, si Emak Bagus bilang gitu di depan ummi-ummi, teman-teman sekolahnya Bagus dan orang tua dari teman-teman Bagus! Kebayang kan gimana anaknya bisa delay gitu? ngomongnya lambat dan males-malesan? saya udah bisa prediksi pasti kalo anaknya lama atau lamban (namanya juga anak-anak lagi belajar) pasti langsung diomelin, bukannya sabar diajarin pelan-pelan dan ditungguin. Pasti pas anaknya baru mau ngomong pelan-pelan udah langsung dipotong karena emaknya ga sabaran, jadi anaknya juga ga bisa belajar dan ngerasa ga harus menyelesaikan kalimat. Pasti pas anaknya males belajar, emaknya cuma ngomel nyalahin anaknya yang dia anggep 'memang males' dan ditinggal aja bukan diajarin. Ketebak kan?! memang gitu kok, saya yakin 100%. Mana kalo denger cerita emak bagus, bapaknya kerja sebagai driver yang pulang seminggu sekali, si Bagus punya adek yang masih baby dan hobinya cuma nonton di depan tv. Si Bagus jarang main keluar rumah dengan alesan 'takut pergi kemana-mana atau diculik', jadi dia jarang diajak ngomong dan diajak main yang mengasah sistem motorik dia. Hiburan cuma tv dan istirahatnya cuma tidur.

Saya sebetulnya gak mau nge-judge kalo si Emak Bagus gagal jadi ibu. Karena saya belum ngerasain jadi seorang ibu dan gak kebayang susahnya ngurus anak. Si Emak Bagus gak salah, hanya cara mengasuhnya mungkin yang kurang tepat. Si Emak seharusnya sedikit lebih sabar dan mulai menyadari kalo anaknya sedikit kurang aktif dibanding temen-temen lainnya. Bukan karena si anak gak mampu, tapi memang kurangnya stimulus yang diberikan. Dan si Emak mungkin harus lebih kontrol diri untuk ga ngomongin kejelekan anaknya di depan umum. Si Bagus memang baru usia 5 tahun, moms, but trust me, mereka itu paham ketika mereka gak merasa dipercaya dengan ibunya sendiri. Dia bisa sedih dan gampang menyerah ketika dibandingkan dengan anak-anak lain. Kayak yang sering saya bilang ke ummi-ummi, anak ini memang lambat jika dibandingkan dengan anak lain, tapi coba mulai sekarang kita bandingkan saja bagus dengan dirinya sendiri. Maksudnya, selama satu minggu, sebetulnya sudah banyak kemajuan dalam diri Bagus, dari yang awalnya diam sekarang mulai bersuara, dari yang sebelumnya gak nyanyi sama sekali, sekarang sudah mulai ikut bernyanyi meskipun agak terlambat. Dari yang gak bisa bermain dengan teman lain, sekarang sudah mau berbaur dan berbagi. Meski sedikit dan lambat, tapi Bagus tetap ada progress-nya, itu yang harus kita jaga dan tingkatkan. Sekarang, tugas saya dan ummi-ummi ialah 'menyelamatkan' Bagus dari ketidaktahuan orang tuanya mengenai cara mengasuh akan tumbuh kembang anak. Jangan bandingkan Bagus dengan orang lain, cukup bandingkan dengan dirinya sendiri. Anak itu beda-beda, karena mereka dari keluarga dan latar belakang yang berbeda juga. Si Bagus butuh bantuan dan kita punya tanggung jawab untuk membantu semaksimal mungkin. Apa sih yang lebih menyenangkan menjadi seorang guru selain melihat anak didik jadi lebih berkembang dan makin pintar kan, ummi-ummi? 

Pada intinya, ketika melihat seorang anak yang unik dan berbeda daripada peer group-nya, kita jangan langsung heran dan nge-judge kalo si anak ini bodoh. Coba lihat di sekelilingnya, pasti ada faktor tertentu yang membuat dia seperti itu. Syukur-syukur kalo kita bisa ikut membantu mengubah faktor lingkungan keluarga, tapi jika memang dirasa sulit, (karena memang pasti sulit untuk ikut campur urusan pola asuh) kita bisa coba ubah melalui lingkungan sekolah. Please, anak-anak butuh pengawasan dan ketersediaan lingkungan yang dapat mendukung mereka berkembangan dengan baik, loh. Dan anak-anak berhak mendapat pelajaran dan stimulasi yang cukup dari lingkungannya. Emak Bagus, lain kali kita butuh diskusi lah yaa, meskipun saya juga udah agak-agak males kalo denger si Emak ngomel melulu. Gak penting banget nyalahin anaknya di depan umum dah, mak! 😂😂

Tuesday 18 July 2017

Tempramen

Meski hari kedua saya ijin gak masuk kerja hhee, akibat pagi-pagi hujan dan masih ga bisa bikin mood membaik, tapi ada cerita lain di hari pertama yang pengin saya ceritain. Tentang temprament. Temprament dalam istilah psikologi sedikit berbeda dengan istilah awam yang sering diomongin orang. People sering bilang tempramen atau tempramental itu sejenis emosi marah yang sulit dikendalikan, misalnya 'saya orangnya agak tempramen jadi kalo ngomong harus hati-hati ya ke saya'. Padahal, kalo dalam psikologi, temprament ini merupakan bawaan lahir atau sifat dasar anak yang menentukan bagaimana dia tumbuh beradaptasi dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan dia dari mulai cara berpikir, merasa dan berperilaku. Temprament di bagi menjadi tiga, hard child, slow to warm up child dan easy child. Tempramen ini memang paling nampak pada anak-anak. Apalagi saat pertama mereka masuk ke lingkungan baru dan harus adaptasi. Dulu, saya juga agak heran kok ada anak yang bisa langsung bisa nempel sama orang baru, tapi ada juga anak yang susaah banget dideketin sama orang baru. Tapi semua pengetahuan terbuka ketika belajar psikologi anak dan belajar tentang tempramen ini.

Jadi kemarin ada gitu satu anak yang pertama kali sekolah masuk TK langsung ditinggal sama emaknya, gak ditungguin. Dia juga langsung akrab banget sama anak lain dan semua ngira kalo mereka emang temenan di rumah, ternyata yaa baru kenal setengah jam lalu dan langsung main asik banget. Ini anak jenis easy child yaaa, mereka emang gampang banget deket sama orang lain, bisa langsung adaptasi di lingkungan baru dan biasanya gampang berbaur sama orang lain dengan cepat. Beda lagi sama si anak cantik yang minggir-minggir main sendiri, mamanya nungguin di depan ruang bermain sih, dia masih malu-malu diem, ditanyain siapa namanya dieeem aja, cuma mau jawab pertanyaan dengan ngangguk atau geleng2 aja. Pas kita deketin, udah tau namanya dan ngajak dia main bareng, baru deh mulai ngomong dikit-dikit tapi suara keciiil banget. Cute banget ini anaknya sampe bikin greget hahaha. Pas dia ngerasa mulai nyaman sama guru-guru dan suasana sekolah barunya, beberapa jam kemudian udah mau ditinggal nih sama mamanya, waah saya langsung ngeh ini anak tipe slow to warm up banget. Anak tipe ini butuh waktu cukup lama untuk memperhatikan sekitarnya, apakah lingkungan bikin nyaman apa enggak, apakah ada orang lain yang bisa dia 'pegang' selama disana. Nanti kalo udah nyaman, anak akan mulai mau membuka diri dan bergaul dengan orang lain. Selanjutnya, tipe terakhir yaitu anak hard child. Ini anak-anak yang susaaah banget nempel sama orang lain selain caregiver-nya, ga ngerasa nyaman di tempat baru dan sulit adaptasi. Dia mau kalo ada emak atau caregiver yang nemenin dia biar ngerasa safe dan nyaman. Biasanya anak ini gamau ditinggal sama sekali dan cenderung punya separation anxiety atau kecemasan untuk berpisah dengan orang terdekatnya, jadi pas sekolah harus ditungguin terus nih.

Sebenernya, tempramen ini bawaan yaa, bukan turunan. Jadi, anak lahirnya dengan membawa sifat-sifat ini sebagai hasil dari proses perkembangannya di dalam kandungan. Bisa jadi beda banget sama orang tuanya atau saudara karena ini bukan turunan, tapi bawaan. Tempramen kalo saya lebih suka bilangnya adalah bonus yang diberi ke anak, gak bisa ditolak dan ditawar-tawar. Udah bawaannya itu ya ga bisa diubah, namun ini bisa diminimalisir atau dikondisikan. Parenting atau pola asuh yang tepat dibutuhkan agar tempramen pada anak ini bisa sesuai dan tidak menganggu, karena masing-masing tempramen tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Komunikasi dan attachment dari orang tua juga diperlukan agar anak bisa berfungsi secara baik di masyarakat. Selain itu, mungkin pengetahuan mengenai tempramen anak ini paling penting untuk dipelajari atau dikenali yaa, agar guru dan orang tua juga dapat memahami gaya sosialisasi masing-masing, tanpa memaksa ataupun menghakimi anak.

Exploring My Identity

Pernah denger istilah orang yang dewasanya 'telat'? Mungkin saya salah satu yang suka bilang gitu ke orang lain. Gak berniat ngejudge sih, tapi ternyata gak bisa digeneralisasikan juga ke satu orang. Maksudnya, aspek kehidupan itukan banyak, menurut pak bos Bronfrenbrenner juga aspek manusia itu meliputi microsistem, makrosistem dan lain sebagainya itu, jadi mungkin aja karena ada stimulasi yang berbeda-beda untuk tiap-tiap aspek itu akhirnya menjadikan seseorang 'matang' tidak secara menyeluruh. Ada orang yang secara pengalaman karir gak usah diragukan, udah paham semua seluk beluk tentang pekerjaan, tapi di masalah asmara dia nol besar. Sebaliknya, ada orang yang udah makan asam garam masalah percintaan, sampe saking bijaknya udah ga ngurusin lagi nih, tapi mungkin di masalah karir atau keluarganya ga sehebat bagaimana dia menghadapi urusan lawan jenis. Intinya kalo dilihat dari kasus-kasus tertentu, kematangan itu beda di tiap-tiap aspek lah, balik lagi berdasarkan pengalaman dan proses belajar si individu.

Nah, kali ini saya mau cerita tentang diri saya sendiri, karena saya ga berani ngejudge orang jadi saya mau cerita tentang saya aja hehe. Saya gak mau bilang kalo saya sudah jadi 'dewasa' atau 'matang' dalam segala aspek sih, tapi ada perubahan yang saya rasain, kayak mengenai cara berteman (pernah saya tulis sebelumnya) ketika saya bisa legowo ketika ga harus memaksakan ngumpul dengan temen-temen yang makin sibuk, atau cara saya mengadapi patah hati, ga ada air mata sama sekali, berbeda dibanding beberapa tahun lalu waktu jaman abege. Faktanya, i'm proud of my self loh. Kadang memang ya kita yang ngerasain perubahan dalam hidup kita, kita sendiri yang sadar dan akhirnya kita paham aspek mana saja yang sukses kita capai kedewasaannya. Tapi, masih ada aja yang mengganjal sih dalam diri saya, tentang hal yang selalu saya tulis dalam tulisan mengenai analisis dari dalam beberapa tugas mata kuliah. Fyi, basic pendidikan saya psikologi, jadi tugas analisis dari atau curhat ini udah sering banget yaa saya kerjain. Yang anak jurusan lain jangan bingung -______-

Singkat cerita, permasalahan yang masih bikin saya greget adalah masalah identitas diri. Tentang siapa diri kita sebenernya,  minat dan bakat kita dimana, kita mau ngapain ke depannya, diri kita sebenernya ini kayak apa sehingga nanti bisa cari relasi yang seperti apa, dan banyak lagi. Namanya aja identitas, kalo gak ditemuin, akhirnya malah bingung kan? Normalnya,  menurut pakde Erik Erikson, masa pencarian identitas ini mulai pada saat remaja awal dan seharusnya berakhir pada masa remaja akhir, dengan tujuan individu yang memasuki tahapan perkembangan masa dewasa awal sudah bisa menentukan apa yang ingin dia lakukan dan dapat menemukan potensi dalam dirinya dalam rangka memenuhi tahapan perkembangan yang semakin rumit, seperti karir, pernikahan, membangun generasi selanjutnya, wisdom dll. Tahap perkembangan yang satu tentu sangat mempengaruhi tahap perkembangan selanjutnya, jika ada yang belum selesai atau gagal di bentuk, maka proses di tahap selanjutnya juga sangat beresiko tinggi untuk terjadi penyimpangan pekembangan. Contohnya, anak yang tumbuh dengan tidak memiliki kepercayaan dari orang tuanya akan menjadi remaja yang tidak percaya diri dan bergantung pada orang lain. Atau remaja yang tidak terbiasa mengambil keputusan sendiri, tentu akan jadi individu yang tidak tegas dan plin-plan saat dewasa. Pada dasarnya, sukses dalam tahap perkembangan secara keseluruhan amat sulit untuk dicapai, namun paling tidak tahapan ini harus dimulai sesuai dengan usia kronologis si individu. Jangan sampai individu di masa dewasa awal malah baru mulai merasakan tahap perkembangan remaja di usianya. Kasian sih, karena tentu akan berpengaruh dengan mental age juga kan kalo begitu.

Balik lagi ke saya, daripada sok berteori kan, untuk bilang kalo tahap perkembangan saya telat, susah juga sih, tapi memang tahap eksplorasi identitas saya yang terbilang sedikit terlambat. Jadi anak yang selalu berusaha ada di zona nyaman kadang juga ga begitu baik. Tapi dengan menyadari ini, akhirnya saya bisa mulai mengeksplor sedikit demi sedikit tentang siapa saya sebenarnya dan apa yang benar-benar saya inginkan. At least, saya bisa mempersingkat waktu selama sekian bulan untuk menggantikan masa-masa remaja mulai dari jaman SMP hingga pertengahan kuliah kemarin yang bisa dibilang tidak digunakan secara maksimal. Bukan hal besar sih, karena saya juga tau diri untuk gak ngerepotin dan bikin khawatir orang lain, khususnya orang tua. Ga enak juga kalo nanti ada omongan 'si ulik udah dewasa tapi kelakuannya masih kayak anak SMA'  kan jadi lucu hehehe

My first personal trip jadi salah satu yang the best sih sebenernya menurut saya, ke depok serba sendirian, urus-urus berkas cuti yang berasal dari keputusan saya sendiri, di penginapan dan jalan-jalan serba sendirian jadi pengalaman yang amat berharga buat saya. Maklum nih, biasanya kemana-mana selalu ada ekornya, emak bapak saya haha 😅 Terus akhirnya bisa bebas potong rambut super pendek, cat warna ungu walopun jadinya akhirnya kemerahan ga jelas haha, ngacir nonton dan ke salon sendirian dengan transportasi umum, naik KRL sendiri ngunjungin rumah temen di ujung sono, menikmati berenang sendirian, ngobrol dengan orang baru, nyoba menu masakan baru yang tujuannya untuk dimakan sendiri, ngobrol dengan wakil dekan yang awalnya saya takut banget, konsultasi ke psikolog, dll. Yang paling ekstrim sih nyoba makan sendirian di restoran saat orang lagi rame jam makan siang! awalnya takut-takut sih, atau buat sebagian orang itu biasa banget. Tapi buat saya, ini cara bagaimana saya bisa percaya dengan diri saya sendiri, saya bisa merencanakan sesuatu dan menentukan keputusan untuk diri saya sendiri tanpa bantuan atau pengaruh dari orang lain. Hal yang paling saya banggakan adalah, akhirnya saya gak takut sendirian tuh! Saya ga kesepian-kesepian amat. Jadiii, jadwal eksplorasi saya selanjutnya mungkin ikut open trip, jalan sama orang yang ga saya kenal sama sekali, mulai bangun relasi, jangan takut sama orang lain, mulai buka diri. Nanti selanjutnya baru deh solo trip! kalo bener-bener udah dapet keberanian dan restu dari orang tua sih hehe. Eksplorasi identitas dalam waktu singkat yang saya sediain di sela-sela studi mungkin memang udah direncanain sama yang di atas kali yaa. Biar saya ga penasaran lagi sama hidup, dikasih sekarang karena memang orang tua udah lebih percaya dan saya juga lebih dewasa secara usia. hmmm, memang semua ada hikmahnya kok, pasti-pasti!

Monday 17 July 2017

Menuju 24 tahun

        Hari ini saya mulai ikut kerja magang di Taman Kanak-Kanak dekat rumah. Karena basic pendidikan saya bukan seorang tenaga pengajar atau guru, jadi saya sekedar bantu-bantu di bagian administrasi atau ikut ngasuh anak-anak saat dalam waktu bermain atau waktu makan. Yaa, itung-itung cari kegiatan lah, sekaligus latihan hahaha. Hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah, jadi anak-anak yang baru daftar ulang juga datang bersama orang tuanya. Sata itu saya sedang bermain dan berkenalan bersama beberapa anak di ruang bermain, tiba-tiba dateng nih satu anak laki-laki bersama orang tuanya, pas ketemu saya kaget dong, muka emaknya gak asing banget, familiar dan gak berubah. Setelah pikir-pikir, waaah ini temen SD saya dulu!

Saya : Mbak! Apakabar? Masih inget gak?
Mbaknya : Siapa ya?
Saya : Looh, gak inget lagi. Uli mbaak, Ulya.. anak SD 66 sekelas duluu.
Mbaknya : Ooh Ulyaaa, Ngapain disini lik? Nganter jugaa? Anakmu yang mana?
Saya : Hehehe enggak magang doang disini, bantu-bantu gurunya, cari kegiatan.
Mbaknya : Kirain, terus anaknya kemana?
Saya : Hehe belum ada mbaa (udah agak meringis)
Mbaknya : Loh, kalo nikah udah?
Saya : Duuh belum mbaak (makin meringis)
Mbaknya : Tapi calonnya udah ada kan?
Saya : Anaknya umur berapa mba yang digendong? terus yang mau masuk TK ini anak pertama? hehehe.

       Ketika orang ditanya malah balik nanya dan mengalihkan pembicaraan, itu artinya kamu ga pengen banget dibahas lagi masalah itu kan? sama kayak saya sewaktu di posisi itu. Berasa baru masuk SD eh ditanya kapan kuliah, nah kalo dalam hal ini, boro-boro anak saya masuk TK mbak, sekarang punya pasangan aja kagak hiks :"( Jadi, mulai besok kebayang dong, saya harus ngasuh anak temen SD dulu, gatau deh awal-awal rasanya malu, lebih malu daripada ketika ditanya kapan lulus kuliah 😅😅  Berasa ketinggalan jauh gitu langkahnya dari temen yang mungkin masa perkembangannya lebih duluan maju daripada saya, sedangkan saya masih gini-gini aja.

     Cerita kedua, dateng dari temen deket di SMA yang baru aja melahirkan. Horraaay dapet ponakan baru lagii, dan artinya si emaknya makin ga bisa diajak kemana-mana hihii, but it's okay, besok-besok pas ngumpul berarti makin rame karena baby nya makin banyaak, belum lagi yang hamil beranjak 6 bulan dan yang baru hamil 3 bulan masih ngantriii. Aaaak makin banyak baby, makin banyak yg digangguin hihiii. Tapi makin gigit jari juga, karena berasa anak saya kapaan bisa ikut ngumpul ya? hahaha

    Cerita ketiga datang dari direct message via instagram dari sahabat yang di depok, dia cerita bahwa dia lagi di masa-masa galau yang mau ditinggalin temen deketnya nikah haha, akhirnya dia ngerasain masa itu juga, kalo saya sih udah lewaat yaaa. Makanya dia nanyain kiat-kiat tertentu supaya gak ikutan galau, saran saya sih nikmatin aja hehe. Dan akhirnya datenglah cerita kita berdua pengen tukeran orang tua. Si temen yang di depok lagi berasa 'ditinggal nikah banget' sama sahabatnya tapi dia sedih karena emaknya gak ngedesak dia nikah sama sekali, padahal dia lagi galau abis juga kepengen nikah hahaha. Orang tua si temen ini memang masih muda, dia anak pertama dan mamanya pas nikah masih muda banget, jadi lingkungan mamanya itu punya anak yang masih baru-baru mau masuk sekolah SMP atau SD gitu. Masih jauhkaan mikirin nikah, ga ada perbandingan jugaa. Mamanya hampir lupa kalo punya anak udah mau usia 25 tahun tapi gak kunjung dikode nikah atau dicariin jodoh hahaha. Nah, kebalik sama saya, kedua orang tua saya justru menikah di usia yang matang, jadi ketika temen-temennya udah punya cucu dua atau tiga, bapak saya baru mau nikahin anak yang pertama dan sampe sekarang belum punya cucu. Akhirnya penasaranlah pengen cepet-cepet nikahin atau nyariin jodoh buat anaknya. Kakak saya udah nikah sih, tapi istrinya belum isi, jadi taulah kaan siapa yang jadi korban berikutnyaa -____- saya dong, sebagai anak kedua, dan punya adik laki yang juga sepertinya pengen nikah muda. Kalo saya sih udah di masa yang... okee usia udah mau 25 tapi udah pasrah aja kapan jodohnya dateng. Mau dilangkahin adek laki-laki saya juga ga masalah sih, toh gimana kalo jodohnya udah dateng duluan kan, mending disegerakan. Tapi makin begini, sebenernya makin gerah ditanyain atau digodain mulu, iya kalo pas kemaren ada calonnya, nah sekaraang? maaak jodohin aja maaak kalo ngebet pengen anakmu cepet nikah hahah tapi kalo gak mau juga gapapa sih, gak didesak-desak juga kayaknya bakal lebih baik dan lebih tenang kan?! hmmm

     Sebenernya, cerita kali bukan masalah saya malu karena belum nikah atau ngebet pengen nikah, tapi ini curahan hati perempuan yg sebentar lagi 24 tahun dan selalu jadi sasaran pertanyaan orang-orang. Yaaa akhirnya saya ngerasain apa yang dirasain perempuan matang yang belum kunjung menikah. Kalo memang jodohnya belum dateng, terus saya mau gimana? kalo memang yang dateng belum cocok dan belum sreg masa mau saya paksain? Saya loh gak sok cantik bu, milih-milih laki, saya malah lebih takut yang dijodohin itu yang kecewa sama saya nanti 😅😅 . Tapi hikmah yang diambil adalah.. i'm truly getting older yaaaa, ketika temen-temen saya udah jadi seorang ibu, saya masih gini-gini aja. Kayak ada satu tahapan perkembangan yang seharusnya mulai saya masuki tapi sayangnya saya belum ke arah sana sama sekali, sedangkan tahap perkembangan sebelumnya sudah saya tuntaskan dengan baik. Akhirnya? kebingungan identitas. Ini bener-bener yang dibilang hampa atau lost, bingung dengan tuntutan yang dialamatkan ke saya, tapi saya juga belum bisa memenuhi tuntutan tersebut. Solusi lain? lebih fokus ke tugas perkembangan yang lain aja sih sepertinya, misalnya yang berhubungan dengan karir atau membangun relasi. Pelan-pelan aja bikin goal lain dalam hidup, semoga nantinya orang tua juga akan mengerti bahwa semua akan menikah pada waktunya kok. Semogaaa 😂😂😂 Nah, sisanya kalo ditanya yang aneh-aneh? nyengir kuda ajaaaaa. Makanya cariin dong hahaha 😜😜

My final broken heart message

This is my last broken heart message
This is my last goodbye
  
Satu minggu waktu sangat amat cukup untuk melupakan dua tahun. Hal terberat adalah saat kamu harus memenuhi deadline yang sudah kamu tentukan sendiri, karena kamu harus berkomitmen dengan dirimu sendiri. Satu minggu, waktu yang saya sediakan untuk mengingat, merefleksikan diri and forget all of those memories. Satu minggu untuk meng-galau dan satu minggu untuk menumpahkan semua emosi tentang ini. Bersyukur karena satu minggu akhirnya telah terlewati dan waktunya untuk bangkit. No More Sad Song, lik! Sudah kamu pikirkan semuanya dengan baik dan serahin saja sama yang Maha Kuasa. This is the best thing you have done. Let's move, memang yang namanya patah hati itu gak ada yang enak, tapi patah hati gak membuat hidup kita hancur seketika. Namanya menjalin hubungan harus siap kehilangan kan? Sekarang, buka lembaran baru, perjelas urusan ini dengan keluarga, say sorry to everyone, janji bakal dapat yang lebih baik dan memperbaiki diri lagi. Lupakan semua tentang mantan yang pernah nyakitin kamu atau yang membuat kamu pergi. YOU DESERVE TO BE HAPPY, Lik! Kamu pantas untuk diperjuangkan orang lain lagi. Kamu telah berbuat yang terbaik yang bisa kamu lakukan saat ini. Jangan mau dianggap kamu yang gak punya hati, karena setelah kamu kasih semuanya, dia yang gak mau berjuang untuk kamu, dia yang gak mampu untuk mengorbankan hal lain demi kamu, dia yang membagi hatinya bukan hanya untuk kamu, dan dia yang gak pernah menyadari bahwa dia telah nyakitin kamu. You deserve to be happy, lik! Biarkan orang lain bikin kamu bahagia dan menjadikan kamu yang utama di hidupnya seperti yang sudah kamu perjuangkan untuk dia selama ini. Lupakan dia yang gak bisa menghargai usaha kamu. Apapun yang terjadi, jangan pernah lihat ke belakang lagi. Apapun yang terjadi, jangan mau untuk kembali, karena kamu pantes bahagia, lik! Kamu harus bahagia.

This is my final goodbye
This is my final broken heart message
Be Happy, lik! You must be happy!

Sunday 16 July 2017

current mood: Falling In Love

"Not sure if you know this, but when we first met, i got so nervous, i couldn't speak. In that very moment I found the one and my life had found its missing piece"
 
    Mood lagi random, malem ini tiba-tiba berasa fallin' in love, gatau sama siapa, gatau karena apa. Pokoknya lagi pengen denger lagu-lagu yang yang mellow dan sweet abis. Apalagi kalo bukan 'satu-satunya lagu yang dimimpikan untuk wajib diputar sebagai lagu wajib atau national anthem kalo nanti saya pada akhirnya dapet waktunya nikah 😅" (maaf ngomongnya berbelit-belit, karena agak gak yakin sama rencana yang satu ini. Hamba pasrah ya Allah 😂). Lagu apa itu? Beautiful in white dari Shane Filan, vokalis utama boyband asal Irlandia, Westlife. Lagu ini awalnya cuma lagu demo untuk westlife, namun ga lolos produksi, padahal lagu ini sweet dan keren abis. Gatau deh kenapa ga di-release, namun pada akhirnya ini lagu malah ke-upload bebas dengan suara Shane sebagai penyanyinya. Di Indonesia sendiri, lagu ini udah terkenal banget. Tapi sayangnya, Shane baru nyadar beberapa tahun terakhir ini kalo ada lagu solonya dia yang dicintai di beberapa negara, khususnya di Negara-negara Asia. Kabarnya di album terbaru di tahun 2017, lagu ini baru akan dimasukkin ke dalam album solonya, meskipun gak jadi single utama sih. But this song, ga usah diapa-apain lagi deh, cukup kayak gitu aja, dari melody dan liriknya menyayat hati banget. 

"So as long as I live I'll love you
Will have and hold you
You look so beautiful in white
And from now to my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight"

     Kebayang kan yaa, lagu ini diputer saat first dance dalam acara nikahan kamu. Oke, kalo di Indonesia ga ada istilah first dance, diputar saat first walk atau dalam video clip nikahan aja rasanya it makes my life complete. Itu menurut saya sih, sekali-kali menghayal gapapa lah yaa hehe. Tapi saya bukan penikmat satu-satunya untuk jadiin lagu ini sebagai national anthem saat nikahan, udah banyaaak banget pasangan yang make lagu ini. Soalnya emang beneran bagus loh! everlasting banget huhuhu. Perfecto!

"And if our daughter's what our future holds. I hope she has your eyes. Finds love like you and I did.. When she falls in love we let her go. I'll walk her down the aisle. She'll look so beautiful in white... "
Link video beautiful in white:


      Nah, sama ada satu lagi nih, lagu lama dan udah banyak yang cover, tapi tetep, favorit saya dan pertama kali saya ngeh lagu ini bagus banget adalah saat dicover oleh westlife dalam Love Album mereka. Judulnya Nothing's gonna change my love for you! Ga usah ditanya gimana sweet dan romantisnya lagu ini. Didengerin bikin adem dan bikin makin berbunga-bunga bagi yang lagi jatuh cinta. Ini juga termasuk national anthem saya sih, mau mood gimana pun, kalo denger lagu ini langsung adem dan bikin mood jadi membaik. Mau di ulang-ulang kayak apapun, gaaa pernah bosen!! 😍😍😍 Saya mau menggal lirik buat ditulis disini aja bingung, saking bagus semua nih maknanya :D


"Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love
Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
The world may change my whole life through
But nothing's gonna change my love for you"

Link video nothing's gonna change my love for you - westlife

  
Dengerin lagu gini dengan mood yang begini, siapa sih yang ga pengin ngerasain jatuh cinta lagi? 😍😍😍😍😍😍
 

Blog Template by BloggerCandy.com